Pabrik Pakan Ikan Pertama Milik Pemerintah Dibangun di Medan

Pabrik Pakan Ikan Pertama Milik Pemerintah Dibangun di Medan

Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan akan membangun satu unit pabrik pakan ikan tahun depan di Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara. Ini akan menjadi pabrik pakan ikan pertama milik pemerintah.

"Ini sebagai pilot project pertama. Kalau ini sukses, akan khusus untuk kebutuhan pakan di Sumatera dulu. Kalau ini bagus, nanti kita bangun lagi di Jawa, Kalimantan dan lain-lain," kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Selasa (1/11/2016).

Keperluan pakan di Sumatera sendiri cukup besar, khususnya untuk ikan budi daya. Dari 60% ikan air tawar yang ada di Indonesia, 20% diantaranya ada di Sumatera. Hal ini membuktikan kehadiran pabrik pakan ini akan membantu pemenuhan kebutuhan pakan untuk ikan budidaya di Sumatera.

"Sehingga kalau kebutuhan pakan kita ada 5 juta ton secara nasional, 20% nya itu ada di Sumatera," tambahnya.

Dengan adanya pabrik pakan ini, diharapkan biaya produksi budi daya dari pakan akan turun sebesar Rp 3.000. Selain itu, ketergantungan terhadap pakan pabrikan juga bisa turun 30%.

Pabrik ini akan memproduksi pakan apung dengan kapasitas maksimal 3.000 ton/bulan. Sehingga dalam 1 tahun, pabrik ini bisa memproduksi 36.000 ton pakan apung. Dengan jumlah tersebut, diharapkan dapat memenuhi pakan kepada 27.600 ton ikan.

"Sekarang kita sedang melakukan feasibility study, terkait dengan bahan bakunya, market, tenaga dan lain-lain. Di sana bahan baku untuk pakan ada. Pasarnya juga kita survei untuk ikan air tawar, payau, laut di sana juga cukup banyak," tutur dia.

Slamet mengatakan, pabrik ini akan dibangun di atas lahan seluas 5.000 meter persegi, dan membutuhkan biaya sekitar Rp 27 miliar untuk fisik saja. Pengoperasian pabrik ini akan dilakukan bersama dengan salah satu BUMN perikanan di Indonesia, yakni Perum Perindo.

"Jadi ini yang pertama punya nya pemerintah. Karena selama ini, kalau pertanian kan punya BUMN pupuk. Di perikanan belum ada yang bergerak di benih, atau pakan. Jadi kita akan mulai itu," ungkapnya.

"Nanti operasional akan kita kerja samakan dengan BUMN. Karena BUMN perikanan belum ada yang menyentuh sarana produksi. Kita selama ini sudah ada pembicaraan dengan Perindo. Karena Perindo juga diperuntukkan untuk kegiatan-kegiatan BUMN yang bergerak di bidang perikanan budidaya," tukasnya. (hns/hns)

Sumber : detik